MANAJEMEN CINTA

Kata pengantar

Bissmillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum wr.wb
Tulisan ini terlalu singkat,, tulisan ini dibuat hanya dalam bentuk penulisan inti-inti persoalan serta inti pemikiran atau kesimpulan sementara
Inti pemikiran sendiri bersumber dari pengamatan, penelitian, refleksi pengalaman pribadi, masukan dari sesama rekan, orang-orang yang sudah berpengalaman dibidangnya, dan studi pustaka dari berbagai rujukan

Baiklah !!!
Sebagai sebuah penemuan dan atau kesimpulan, mungkin tulisan ini ada yang benar tapi ada juga yang salah….mungkin sudah kita alami dan mungkin juga belum pernah kita alami..mungkin akan kita setujui dan mungkin juga kita keberatan, mungkin kita mengerti tapi masih belum sanggup menjalani..mungkin sebelumnya kita tidak pernah mngerti tapi tanpa sadar malah sudah kita jalani. Mungkin kita baru setengah hati meyakini….mungkin juga tak yakin sama sekali………wkwkwkwkk
Kita maklum bahwa hidup penuh perbedaan dan adanya perbedaan adalah bukti kasih sayang Tuhan dalam pengertian bahwa ada banyak jalan yng bisa ditempuh seseorang untuk mengatasi suatu masalah…
Karena berbagai sudut pandang dan tingkat pengalaman orang berbeda2,, maka pemecahan terindah yaitu dengan cara menjalin komunikasi dua arah atau berdialog
Akhirnya penulis mengucapkan selamat menyimak, mengkaji dan bernostalgia dengan semua kenangan saudara2 yang terkait dengan kesimpulan sementara

Terima kasih


Pengalaman, Keyakinan, dan Kesadaran

Ada sedikitnya 3 jenis pengalaman manusia dalam hidupnya, yaitu :
Pengalaman mendengar
Pengalaman melihat atau menyaksikan
Pengalaman merasakan langsung atau menjalani

Perbedaan tingkat pengalaman jelas mempengaruhi pilihan sikap dan keputusan tindakan seseorang. Dari perbedaan itu terpengaruh pula tingkat keyakinan dan kedewasaan.
Pengalaman adalah sebaik2 guru dan survey membuktikan bahwa kebanyakan manusia harus merasakan pengalaman pahit terlebih dahulu agar bisa paham sesuatu.
Berguru pada pengalaman berarti meyakini diri kita sanggup untuk menyadari apa yang harus / seharusnya kita lakukan dan apa sebaiknya kita hindari karena manusia memiliki hati nurani yang bisa dimintai pertimbangan. Kebodohan manusia dalam hal ini adalah terlalu sering mengabaikan suara hati nuraninya sendiri

Pengalaman hidup yang pahit adalah sarana Tuhan untuk meningkatkan kesadaran manusia atas segala yang ia lalaikan. Setiap meningkat kesadarannya pasti bertambah penyesalan, semakin tampak kebodohan dan semakin lebur kesombongan. Dan ternyata mereka yang pernah bersalah adalah para pemilik untaian mutiara hikmah dikelak kemudian hari

Perbuatan apapun yang dilakukan manusia menampakkan wajah kebenaran dalam tingkat kesadaran masing-masing…. Oleh karena itu manusia tidak bisa membenarkan dan menyalahkan secara mutlak perbuatan manusia lainnya.. cukup hanya memaklumi karena memang tingkat kesadaran manusia berbeda2 serta berbeda beda pula bentuk exspresinya



Cinta

CINTA menjadi anugrah sekaligus ujian Tuhan..ia bukan hanya puncak keindahan dalam hidup, tapi juga rangkaian panjang derita abadi. Kekuatan untuk membangun dan merusak,, bersatu padu dalam cinta. Dengan demikian sebenernya pengaruh baik dan pengaruh buruk cinta itu tergantung kepada pelaku bersangkutan.

CINTA adalah sesuatu yang terjadi di wilayah hati dan perasaan (kuch kuch hotahai) ketika cinta semakin menguat, semakin melemah pertimbangan akal.. Karena akal melemah kemudian pada puncak totalitas cintanya seorang anak manusia menjadi gila..

Banyak orang berani bermain cinta,, tapi tak kuasa menanggung resiko cintanya. Mereka terlalu percaya kekuatan dirinya, padahal mereka sangat lemah menghadapi kenyataan terburuk selanjutnya (saranku jangan pernah bermain cinta) hehe

Esensi cinta pada umumnya adalah perasaan membutuhkan. Semakin besar rasa butuh kita kepada orang tercinta maka semakin besar pula cinta kita. Ini adalah kondisi ketergantungan yang dialami oleh orang yang jatuh cinta sehingga cinta akan lestari jika kondisi ketergantungan itu bisa bertahan lama…

Ketika seseorang mencintai dengan kadar yang cukup tinggi maka yang muncul kemudian adalah rasa takut kehilangan. Rasa takut kehilangan muncul karena ada sesuatu yang berharga dalam diri orang tercinta yang hal itu kita butuhkan.

Pacaran

Sangat susah memberi batasan terhadap “pacaran”. Tetapi minimal ada satu hal mendasar yang bisa ditemukan dalam kasus olang berpacalan yaitu adanya ikatan janji dan kesepakatan tertentu yang dibuat oleh dua sejoli

Ada 9 alasan orang tidak berpacaran (survey sementara), yaitu :
1. karena takut adanya larangan dari orang tua
2. karena trauma kegagalan (cukup sekali aku merasa kegagalan cinta, takkan terulang kedua kali didalam hidupku)
3. karena adat istiadat suatu wilayah tertentu yang tidak mengenal proses “pacaran” untuk menuju pernikahan
4. tidak atau belum ada yang berminat…hal ini biasanya untuk wanita
5. selalu tertolak cinta…. Hal ini biasanya untuk pria
6. belum / tidak tertarik dengan lawan jenis (bersikap dingin, mungkin kelainan…hehe)
7. karena memegang suatu prinsip tertentu ( aku tidak akan pacaran sebelum …………… )
8. karena mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi ( mempertimbangkan baik buruk berpacaran, dan memilih untuk tidak berpacaran )
9. pemborosan (harus nraktir, nonton dan sebagainya)

survey sementara baru menemukan 9 alasan mengapa orang tidak berpacaran

Sebagai sebuah ikatan atau kesepakatan, pacaran memiliki kelemahan yaitu tidak adanya sangsi yang tegas jika ada pelanggaran atau pemutusan sepihak terhadap kesepakatan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan “sepakbola” boleh jadi sepakbola lebih serius dan tegas dalam aturan maen terutama dalam pemberian sangsi terhadap pelanggaran aturan maen tersebut

Seorang pacar yang baik dan setia belum tentu akan tetap seperti itu ketika telah menjadi seorang suami dan istri

Kelemahan laki – laki adalah wanita dan kelemahan wanita adalah rayuan laki-laki

Manajemen cinta dan problematika menuju pernikahan

Nafsu tidak boleh dibunuh dan juga tidak boleh terlalu diperturutkan, nafsu hanya dikendalikan dalam jangka waktu tertentu sampai ia boleh dilepaskan bila saatnya tiba. Nafsu juga bisa diolah menjadi energi positif kehidupan

Didalam hati manusia ada bagian tertentu yang menyebabkan manusia mudah terbawa dalam perasaan yang berebihan dalam semua ekspresi perasaan. Orang yang selamat dalam mengarungi cinta adalah yang sanggup mencintai dengan sederhana dan wajar – wajar saja ini hanya bisa diperoleh jika manusia mau menempa batinnnya dengan berbagai aktifitas tempaan batin atau ibadah

Orang ynag mengatakan cinta itu tidak harus memiliki adalah orang – orang yang gagal yang mencoba menghibur diri. Mereka tidak bisa mengingkari kegagalan adalah resiko terburuk dari pertaruhan cinta mereka dengan takdir Tuhan yang mau tidak mau harus mereka terima

Karena esensi cinta adalah rasa membutuhkan maka menurut penulis cinta itu harus memiliki. Keinginan boleh saja terpenuhi karena orang yang berkeinginan akan sesuatu belum tentu membutuhkan apa yang inginkan. Tapi bagaimana bisa kebutuhan yang bersifat mendesak itu tak bisa dipenuhi karena meski tertunda waktu pemenuhan, itupun sudah masalah besar. Karena cinta harus memiliki… karena pemilihan strategi manajemen cinta yaitu “belum ada jaminan memiliki mungkin lebih baik tidak sungguh-sungguh dulu mencintai,,, bukan berarti bersikap munafik dari sikap dan kelakuan… tetapi tetaplah memandang dengan waspada dan akal sehat pada setiap gejolak yang timbul”

Tidak semua laki2 sanggup untuk setia, oleh karena itu bagi laki – laki kesetiaan itu harta yang paling mahal. Sebagai suatu sikap mental kesetiaan secara umum baik bagi laki-laki maupun wanita jelas suatu yang mulia. Tetapi dalam kerangka berpacaran kesetiaan justru sikap yang kurang tepat. Mengapa ? berarti setianya yang salah tetapi saat memberikan kesetiaan itu yang kurang tepat.. bagaimana kita harus setia sepenuhnya untuk suatu ikatan sementara yang kepastian berjodoh atau tidaknya berada di luar kekuasaan kita ? (alias sepenuhnya takdir Tuhan). Bukankah kita kemudian melihat ada salah penempatan waktu untuk memberikan kesetiaan yang seharusnya itu diberikan sepenuhnya setelah pernikahan

Orang yang berpacaran selalu dihantui suatu pertanyaan besar “mungkinkah kita kan selalu bersama walau terbentang jarak diantara kita……… stinky punya booo” hehe……… diantara rasa takut kehilangan yang menimbulkan kecemasan ada yang kemudian memilih untuk segera menikah “maaaaak aku njaluk di kawinke...”
Padahal mungkin persiapan lahir batin mereka belum memadahi

Orang yang hari ini kita cintai relative lebih kita istimewakan ketimbang yang tidak atau belum kita cintai. Si Dia merebut dan menyedot sebagian besar perhatian, waktu dan energi dan segala yang kita miliki “mau makan teringat padamu,….dst (evie tamala)hehe…. Di waktu itu cinta bergelora.. dan kita melihat lain jenis selain yag kita cintai terasa hambar.

Bila direnungkan lebih jauh sebenernya orang yang kita temui asal masih lawan jenis masih punya peluang yang sama untuk bisa kita cintai, hanya saja mungkin telah hadir “someone speciaaaal ^_^” yang lebih dulu masuk dihati pada masa lalu ketika mungkin dulu kita membutuhkannya dan hadir disaat yang tepat “kau datang padaku saat ku luka …….. slank poenya” kenyataan inilah yang membuat seseorang menolak atau mengabaikan tawaran berpacaran atau menikah dengan orang lain yang boleh jadi lebih baik dari kekasihnya yang dahulu….

Orang yang kita harapkan seringkali lepas dari jangkauan, sementara itu orang yang tidak kita harapkan malah datang menawarkan diri… Sesuatu yang ditunggu tak kunjung datang, ketika sudah tak diharapkan berganti ia yang mengharapkan kita……. Ada apa dibalik semua ini ?

Ada dua pilihan yang sama – sama sulit
Mana yang lebih penting dulu untuk diwujudkan mencintai atau memiliki dulu ?
Kalu mencintai apa ada jaminan besok pasti bisa memiliki ?
Kalu memiliki apa mau kita bersabar untuk belajar mencintai ?


Tuhan maha berkehendak dan manusia menjadi objek kehendak Tuhan. Setiap kehendak Tuhan pasti terwujud dalam kenyataan. Hidup manusia hanyalah menjalani kehendak zat yang menghendaki kehidupan ini ada. Terwujudnya semua kehendak adalah bukti kemakhlukan kita… pertanyaan kita kepada diri kita sendiri yaitu
Lha kita itu siapa ???

Rejeki, jodoh, dan maut adalah tida factor yang kepastiannya ada diluar kekuasaan manusia, maka selain usaha yang tak kalah penting adalah kepasrahan dan keyakinan bahwa segala yang digariskan Tuhan adalah yang terbaik bagi kita dari semua aspek.

Baik buruk perbuatan manusia akan kembali kepada manusia juga. Dalam perintah dan larangan tersembunyi kasih sayang, kemurahan, penghormatan, dan perlindungan Tuhan. Manusia diberi berbagai macam potensi untuk menyingkap hikmah dan rahasia kebesaran Tuhan dibalik semua yang telah digariskan

Yang terpenting adalah tidak adanya kemelakatan dihati kita sekuat kemelekatan kita kepada Tuhan.. beriman itu kuncinya

Demikianlah inti – inti refleksi pemikiran dan penemuan yang sampai hari ini penulis temukan.. Dengan segala keterbatasan, saya kira cukup sampai disini saja tulisan ini dibuat

wassalam....

**sangat bagus untuk bisa di konsumsi secara umum,, bagi yang membutuhkan !!!! insya Allah dapat membantu**

4 komentar:

tian mengatakan...

Ya ya ya..
Cinta itu aneh..
bisa membuat org tampak gentle saat merasakannya, tp juga bisa KABUR saat masalah datang.

Anonim mengatakan...

@ tian : tergantung mbak..makalah pupuk cinta itu dengan cinta,,bukan dengan sikap tidak mencintai,,,pegang erat tangan saat masalah datang bukan justru melepaskannya....OK!

Blogger Admin mengatakan...

Alhamdulillah ada kawan yang memiliki kesamaan tema dengan saya,kedatangan saya ini dalam rangka menjalin silaturahim berikut mengharapkan kawan sudi untuk sharing dengan saya,semoga kita di berikan kreatifitas serta nilai lebih dalam kehidupan ini,untuk mengunjungi site saya silahkan klik link berikut manajemen cintaATAU
rahasia dari yang terabaikan

didut mengatakan...

*langsung ke halaman komen*

Posting Komentar