Pakcik yang mulia









Aduh Pakcik
Aku datang menghibamu
Karena kutahu mulia hatimu

Aduh Pakcik
Ramai-ramai di negeriku
Marah-marah kepadamu
Tak rela miliknya diaku-aku

Aduh Pakcik
Tapi kan seharusnya mereka tahu
Mereka layaknya berterima kasih padamu
Betapa Pakcik telah menolong tanpa ba-bi-bu

Pakcik yang mulia
Jangan hanya Reog Ponorogo
Jangan hanya Tari Pendet
Jangan hanya Lagu Rasa Sayange
Jangan hanya Angklung
Jangan hanya Motif Batik
Terlalu remeh itu Pakcik yang mulia
Kami saja tak pernah mengakuinya

Mohonlah diklaim Tenaga Kerja Indonesia Pakcik
Jadikanlah mereka milik Malaysia
Jadi tidak disetrika dan diperkosa
Jadikanlah warga Negara Malaysia
Toh pejabat Indonesia tidak ada yang peduli mereka

Mohonlah diklaim manusia-manusia malang itu Pakcik
Berilah mereka paspor Malaysia
Agar mereka digaji banyak
Agar mereka diperlakukan layak
Toh pemerintah Indonesia menganggap mereka barang rusak

Mohonlah diklaim separuh penduduk Indonesia Pakcik
Karena miskinnya sudah tidak terperi
Makan sehari-hari sulit sekali
Penyakit datang tak mampu diobati
Kesengsaraan adalah menu sejati

Mohonlah diklaim sumber-sumber alam Indonesia Pakcik
Yang di Cepu, Papua, Kalimantan
Yang di Natuna, Newmont, Bintan
Karena semua tidak mendatangkan kesejahteraan
Bagi rakyat yang dalam pemilu ditipu habis-habisan

Mohonlah diklaim pulau-pulau Indonesia Pakcik
Jangan hanya Sipadan Ligitan
Karena yang lain yang jumlahnya ribuan
Ditelantarkan layaknya sampah jaman

Jazakumullah Pakcik
Semoga Allah membalas budi baikmu
Semoga Allah menertawakan kami yang tak tahu malu

gambar diunduh dari : mazziwan.blog.friendster.com/.../

2 komentar:

andie mengatakan...

terima kasih banyak pak cik...
klo tidak begini bangsa ini tidak tahu bahwa bangsa ini sudah hilang martabatnya..
heheheh

Anonim mengatakan...

mas itu kok ipin-upil prodak malingsial di taruh, coba di bagaimanakan lah boikot ato apa gitu

Posting Komentar